20 Maret 2013

Waktu yang Tepat untuk Melupakanmu

Kupikir waktu yang tepat untuk melupamu
adalah saat hatiku tepat kau buat sakit
sampai rasanya begitu sekarat
dan tak mampu bangkit.

Namun aku salah.
Sesuatu yang terlalu dipaksa
terkadang tak mampu berhasil dengan sempurna.

Kupikir waktu yang tepat untuk melupamu
adalah saat kau sudah pergi dan berlalu.
Aku akan terbiasa sendiri dan membiasakan diri akan ketidakhadiranmu.
Namun itupun ternyata bukan waktu yang paling tepat.
Karena ketika kau jauh,
rinduku menjadi sungguh terlalu.

Kupikir lagi,
waktu yang paling tepat untuk melupamu
adalah saat kau sudah bersama dia yang baru.
Karena aku tak mampu membohongi diriku
bahwa bahagiamu yang bukan karenaku adalah sakit yang terlalu.
Sesak, sampai aku sulit bernafas.
Dan ternyata sama saja.
Itupun bukan waktu yang paling tepat.

Maka aku mulai berjalan saja.
Membiarkan semua proses penyembuhan ini berlangsung sewajarnya.
Tak akan lagi kupaksakan diri untuk secepat itu melupamu.
Tidak. Karena aku tak amnesia.
Tak akan lagi kupaksakan diri untuk membencimu dengan terlalu,
karena jika hanya demi kenangan yang harus kulupakan,
aku masih percaya keajaiban Tuhan.

Kurasa setiap orang tetap mampu bahagia,
walau mereka masih mengingat masa lalunya dengan sempurna.

Kurasa setiap orang masih mampu untuk tersenyum,
walau ada kenangan manis yang tak lagi ada di hidup mereka saat ini.

Dan kurasa,
waktu yang tepat untuk melupakanmu
akan datang dengan sendirinya.