21 Februari 2013

Prambanan, Malioboro, Jogjakarta ~

sore itu setelah selesai kegiatan di Desa Tembi..
dengan sedikit terburu buru aku berkemas diri, kembali ke hotel, mandi dan pergi bersamanya. sebenarnya malam harinya ada acara dinner kantor, namun aku lebih memilih menghabiskan waktu bersama dia. karna waktu itu, adalah hari terakhir aku berada di jogja. tak berfikir lama, kami pun menelusuri kota nan ramah ini, sore itu tanpa tujuan. yang ada perasaan bahagia tentunya, tak ada tujuan lantas ingatanku ingin mengambil foto bersama dia, karna setelah dipikir2 koleksi foto kami hampir berkurang, belum update foto baru lagi. pengennya ke Borobudur, namun karna waktu yang tidak memungkinkan akhirnya aku memilih Prambanan. yaah Candi Prambanan, dengan tergesa2 dia membeli tiket masuk, syukur kami masi bisa masuk kedalam, walaupun waktu yang di miliki kurang dari 1 jam. dengan sedikit waktu itu kami berjalan2 menelusuri candi2 nan indah itu, betapa kagumnya aku akan sejarah ini. kita berfoto2, kamu mengambil gambrku, tak lupa juga kita mengambil gambar berdua. bahagia rasanya, setelah sekian lama kenginan berjalan2 di jogja bersama kamu akhirnya bisa terwujud, walaupun waktu yang sangat singkat tapi aku tetap bersyukur, setidaknya kita bisa bertemu.. ketimbang hanya dalam hayalan.

sudah hampir magrib, kita berjalan keluar. bergandengan dan indah sekali ~
karena saat itu aku memakai sendal wedges, jadi lumayan membuat tidak nyaman, kuputuskan untuk membeli sendal jepit di sekitar prambanan. banyak pula yang berjualan rupanya, kamu sholat magrib dan aku menunggu di salah satu tempat yang tak jauh dari mushola.

perut sudah keroncongan, tadinya kamu berniat ingin mengajakku ke sejenis restorant chines mungkin, tapi lagi2 karna waktu yang tak lagi banyak dan jalanan pada saat itu sangat macet, akhirnya kita putuskan untuk ke Malioboro saja. sembari berbelanja, bisa skalian mengisi perut yang sudah lumayan lapar. pilihan saat itu Dinner di Mc'D sederhana, tapi aku sangat menikmati kebersamaan kita. seperti sebuah keadaan langka.. hihi. tak banyak yang ku pikirkan saat itu, aku hanya berharap ini adalah keadaan kita yang semakin membaik setelah pertengkaran itu.. pertengkaran yang membuat komunikasi kita hilang sampai 1 bulan. yaah hanya seperti itu, dan aku berharap ini adalah harapan baru kita berdua.

makan, belanja, dan selesai. kita pun pulang ke rumah sepupuku, untuk menginap 1 malam dirumahnya, kemudian keesokan harinya aku sudah harus kembali ke hotel bersama rombongan kantor untuk segera berangkat kembali ke Luwuk. dengan setia, kamu mengantarku kembali ke hotel untuk kemudian kita bertemu lagi di Bandara. pagi itu di bandara Adi soetjipto, aku bahkan masih ingat niatmu untuk menyuruhku jangan dulu pulang, agar bisa lebih lama lagi di sana, tapii itu semua tidak bisa. karna sekali lagi.. saat itu aku dengan rombongan kantor, biar bagaimanapun akan ada pembicaraan tidak enak nantinya. tak terasa, waktu begitu cepat berlalu.. pukul 08.45 waktu setempat, aku harus segera masuk ke ruang tunggu karena pesawat sudah ada dan itu artinya akuu harus segera berangkat. sedih dan bahagia, sedih karna kita harus LDR lagi dan bahagia karna kita sudah menghabiskan waktu bersama walaupun hanya sesingkat itu. saat itu terakhir kalinya aku bisa melihat ketulusan cinta itu, pandangan matamu yang mengatakan tak ingin aku pergi.

seandainya aku tau yang akan terjadi saat ini, mungkin waktu itu aku akan tinggal bersamamu, mempertahankan semuanya. tapi sayang.. aku tidak pernah tau apa yang akan terjadi, bahkan yang kamu pikirkan, masalah2 yang kamu hadapi.. kamu hampir tak pernah berbagi lagi denganku.
dan seandainya aku tau saat itu adalah hari terakhir kita bersama, aku akan memelukmu lebih lama.. ~

tapi aku tak pernah tau :')
dan perjalananpun selesai ~

sekarang hanya ada cerita yang tersisa tentang kebersamaan kita. kisah yang sangat panjang untuk kuceritakan kelak pada anak cucuku.
kamu pernah menjadi yang istimewa dalam hidupku. yang bisa merubah hidupku.
dan kamu pernah menggoreskan luka yang amat sangat perih.

tapi itu semua telah berlalu, pergi bersama waktu yang terus bergulir, dan terbungkus rapi menjadi sebuah "kenangan".

aku telah memaafkan semuanya ~ Ikhlas.

jaga dirimu baik2 yah.
smoga kita bisa bahagia, walaupun jalan hidup yang kita tempuh mungkin berbeda.

dan aku..
tak akan pernah memaksakan keadaan ini lagi.. :)

wassalam.







14 Februari 2013

Anakku, Apakah Kamu Malu Makan Bersama Ayah?



Di sebuah kota kecil, tinggal sebuah keluarga kecil. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu, seorang anak berusia lima tahun bernama Brian dan kakek. Bisa dikatakan, keluarga ini adalah keluarga yang sibuk. Walau begitu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk makan malam bersama. Mereka selalu makan di meja yang sama, sama seperti keluarga pada umumnya.

Pada suatu hari, saat usia sang kakek makin menua, pandangannya mulai rabun. Tangannya yang renta mulai goyah saat mengangkat benda. Rutinitas makan malam yang biasanya lancar dan menyenangkan jadi berantakan karena ulah sang kakek. Beberapa kali dia menumpahkan minuman, sehingga taplak meja menjadi kotor. Belum lagi jika makanan yang dia ambil berceceran di lantai, anak laki-lakinya dan menantu perempuannya jadi kesal karena harus berkali-kali membersihkan meja dan lantai setelah makan malam.

Akhirnya suami istri tersebut sepakat untuk memisahkan sang kakek dari meja makan. Dibuatlah sebuah meja kayu kecil dan sebuah bangku kayu untuk sang kakek. Meja makan dan kursi itu diletakkan di pojok ruangan yang jauh dari meja makan utama. Di sana sang kakek makan dan tidak pernah lagi duduk bersama anak, menantu dan cucunya.

Sadar bahwa dirinya sudah tua, kakek itu menerima apa yang diinginkan anaknya. Dia makan tanpa mengeluh atau protes karena mejanya dipisah. Walaupun ada makanan yang masuk ke dalam perutnya, batin sang kakek merintih, karena dia tidak bisa lagi mendengar tawa dan canda dari cucunya saat makan. Sesekali ada air mata yang menggenang di pelupuk mata sang kakek. Tetapi dia tidak ingin menyusahkan anaknya, sehingga dia selalu mengelap air mata itu sebelum meluncur ke pipinya yang keriput.

Tiba saat akhir pekan, dimana keluarga kecil itu bercanda dan bersenda gurau di taman belakang. Brian yang lincah dan ceria berlarian di taman belakang ditemani ayah dan ibunya. Sedangkan sang kakek sedang membaca koran di dalam rumah. Bocah lima tahun itu mengumpulkan ranting-ranting kayu dan bongkahan kayu sambil bernyanyi-nyanyi riang.

Seperti bocah pada umumnya, Brian senang menyanyikan lagu yang diajarkan di taman kanak-kanak.

“Brian, untuk apa kamu mengumpulkan ranting dan kayu itu?” tanya sang ayah.

Sang bocah menjawab dengan ceria, “Aku menabung, ayah,”

“Menabung kayu untuk apa?” tanya sang ayah yang heran.

“Kalau aku sudah besar nanti, aku akan membuatkan meja makan dan kursi kayu untuk ayah dan ibu, seperti yang ayah ibu buatkan untuk kakek,” ujar sang bocah dengan polos.

Mendengar jawaban Brian, suami dan istri itu merasa berdosa dan bersalah telah mengucilkan sang kakek. Mereka sadar, saat mereka tua nanti, mereka ingin satu meja makan dengan Brian, tidak dipisahkan oleh meja kecil di pojok ruangan. Dengan air mata berlinang, sang suami dan istrinya meminta maaf kepada sang kakek. Sejak malam itu, kakek kembali makan di meja makan bersama. Jika ada minuman yang tumpah atau makanan yang berceceran, suami dan istri itu tidak mempermasalahkannya lagi.

Mereka membersihkannya dengan tulus, mereka ingat bahwa saat kecil dulu, mereka juga makan berceceran dan dibersihkan dengan tulus oleh orang tua mereka.

***

guys, selalu sayangi orang tua Anda. Usia mereka yang semakin renta jangan membuat Anda merasa kerepotan merawat mereka. Tetaplah tulus menjaga dan merawat mereka, karena dari mereka, hidup Anda dimulai dengan doa-doa yang selalu mereka lantunkan setiap saat

7 Februari 2013

packed memories

aku sudah membuang jauh2 semuanya, meningalkan dan melangkah kedepan. beberapa barang dan kenang - kenangan tentang kita masih tersimpan rapi di tempatnya, satu ketika ku luangkan waktu untuk berbenah, membereskan beberapa barang yang akan mengingatkanku kepadamu, setelah dikumpul banyak juga ternyata. dikumpulkan pada satu tempat, entah untuk diapakan, aku sendiri tidak tau, yang pasti aku tidak akan membukanya kembali. perasaan tak seperti kemarin, saat ini aku sudah lebih baikan. menyikapi ini semua, aku hanya bisa tersenyum saat melihat benda2 ini. sungguh saat ini kita berbeda, tak lagi sejalan, itulah yang terjadi. Tiba2 teringat cerita dari temanmu, tentang penilaian seorang ibu untuk memilih calon menantu, hhmmm. lagi2 aku hanya bisa tersenyum saat mengingat cerita itu. biarlah waktu yang akan menjwab semuanya. perasaanku saat ini sudah membaik, hanya mebuang2 waktu saja jika harus mengingat kesakitan itu lagi. ku kemas semua barang2 itu.. dan selesai ~

ada beberapa hal yang harus aku siapkan di bulan ini, rencana training ke dua kota dan cuti, yaah sepertinya aku perlu cuti. untuk rehat sejenak dari rutinitas kantor ini, setelah melewati beberapa masalah yang lumayan menguras hati ckckck :P ohh yaa satu hal yang paling penting diatas segala2nya, mengganti pinjaman itu. semoga saja minggu ketiga di bulan ini sudah bisa terealisasi. Amiin Ya Allah.